BULAN MADU DI BROMO



Berawal dari forum jual beli di Kaskus, Agan Ahmad Naja menghubungi kami untuk bertanya tanya mengenai penawaran paket Bromo Mid Night Tour untuk malam tahun baru 2016, dan sunrise di awal tahun 2017. Saya pribadi menjelaskan bahwa untuk pergantian tahun di Bromo kurang tepat, selain penuh dan harga naik hingga 3 kali lipat, akan kurang nyaman menikmati sunrise Bromo di tahun baru. Apalagi di Indonesia pada bulan bulan akhir menuju awal tahun adalah musim hujan. Karena itu saya sarankan agar Agan Ahmad Naja mengambil paket Bromo mid night tour di 2 januari 2017.

Penjelasan saya dapat diterima, dan Agan Ahmad Naja menyetujui untuk ke Bromo pada tanggal 02 januari malam, dan sunrise di tanggal 03 januari 2017. Seperti schedule yang sudah tercantum pada http://indonesiansuperguide.com/tour/bromo-tour/ maka seperti yang tekah dijanjikan, pada tengah malam kami menjemput Agan Ahmad di hotel Seulawah Grand View Batu.

Kami mengambil jalur Bromo melalui rute Pasuruan. Sepanjang perjalanan cuaca cukup cerah. Namun ketika tiba di Desa Wonokitri agak berkabut. Kami segera berganti jeep dan menuju point of view Pananjakan. Seperti yang sudah diperkirakan, kami tidak mampu melihat sunrise dengan sempurna. Bahkan Gunung Bromo dan Gunung Semeru pun terhalang awan kabut yang cukup tebal.



Hampir 1 jam kami menunggu, dan berdoa cuaca mampu segera berubah. Namun harapan kami tidak terkabul, kabut masih tetap tebal di sertai angin yang cukup kencang. Kemudian kami memilih turun ke salah satu warung untuk menghangatkan diri dengan minuman jahe hangat dan mie rebus. Di depan kedai kami beristirahat, jajaran para penjual jagung bakar tidak mampu menggoda kami untuk mencoba salah satu kuliner pedesaan. 


30 menit an kami berbincang tentang berbagai hal, namun kabut tak jua sirna. Lalu kami memutuskan untuk segera turun ke Savannah atau yang lebih dikenal sebagai bukit teletubbies. Sesi foto foto di mulai di bukit Teletubbies


 








Bulan Madu di kota Batu


Berawal kenal dari forum di Kaskus, salah seorang kaskuser yang berasal dari Bangka belitung meminta saya mengurus bulan madunya yang terlambat. Bulan madu dalam rentang waktu 7 hari, dengan 5 hari di Batu, sehari di Malang, dan sehari sisanya di kota Surabaya.

Destiansi yang diminta selain tempat tempat wisata, juga kuliner kuliner legendaris di kota Batu, Malang dan kota Surabaya. Kebetulan pula pada tanggal tersebut saya memiliki waktu luang, sehingga beberapa kali saya bisa menemani dan memotret bulan madu mereka berdua.

Hari pertama mereka landing melalui Bandara Abdurrahman Saleh Malang, saya pribadi saat itu tidak dapat menjemput mereka berdua, dan saya sarankan langsung menuju rumah saya yang berada di dekat alun alun kota Batu. Agar tidak kebingungan, mereka saya sarankan mencari alamat saya melalui google maps dengan keywords : Indonesian Super Guide

Kami berjumpa di rumah saya yang merangkap sebagai kantor Indonesian Super Guide sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka saya antar langsung ke hotel yang saya rekomendasikan. Hotel yang saya rekomendasikan bukanlah sebuah hotel mewah, yang penting nyaman buat istirahat, tenang, bersih dan ada fasilitas kamar mandi air panas. Mereka saya sarankan beristirahat terlebih dahulu karena usai menempuh perjalanan jauh.
Tujuan hari pertama yang saya sarankan adalah ke Museum Angkut, karena moment terbaik mengunjungi Museum Angkut adalah sekitar pukul 16.00 sampai dengan 20.00 WIB.

Untuk hari kedua, saya sarankan mereka bangun pagi pagi. Awalnya saya ajak langsung ke Omah Kayu Batu untuk melakukan sesi foto. Selagi pagi, dengan intensitas cahaya yang masih rendah, bagus buat foto foto di Omah Kayu Batu. Dan ternyata Omah Kayu Batu ini buka pukul 09.00 WIB. Jadinya kami tidak bisa berkunjung ke Omah Kayu.



Akhirnya kami hanya duduk duduk di Gunung Banyak sembari menikmati pagi dan memandang indahnya kota Batu dari atas. Aku pergi ngopi, dan kubiarkan mereka asyik bercengkerama. Sekali waktu aku memotret mereka tanpa mereka sadari.